DIALOG HATI
Created by : Thipluks Adinegoro
Aku lupa menghitung jumlah hari kita
Yang ku ingat tanggal dimana kita bermula
Tigabelas, ya...., tanggal tigabelas yang tercatat
Banyak orang bilang itulah angka bencana.. "really?"
Untungnya, aku tak pernah meyakini kesialan angka
Yang ku tahu, dari situlah kita mengalunkan lagu, dengan bait-bait sepi nan sunyi
Tanggal itulah ku tahu kau cemburu
Sayangnya ku tak tahu, kalau kau begitu
Yang ku tahu, perjalananmu sempat ragu, karena kubaca semua catatanmu
Tapi,
Hingga detik ini, kita belum pernah tahu, dari mana awal semua itu
Cemburu karena Cinta?
Atau,
Cinta yang timbul, karena Cemburu?
Masa bodoh semua itu "bulshit!"
Waktu terus berjalan ...
Hari-hari kita kemudian....,
Tak pernah lagi sepi dari cerita
Kita bicara tentang berbagai persoalan, juga tentang rasa,
Bahkan tentang cinta dan rindu yang tak semestinya
Aku yakin kau masih ingat, seperti aku, yang tak bisa melupakanya
Walau, kau berusaha melupakanya, kulihat, justru hatimu makin terluka
Karena, itu tidak gampang!
Lebih mudah menulis, bahkan mengatakan cinta, dari pada melupakan cinta
Mungkin itulah karunia dan kekuatan cinta.
Wahai hatiku, nuraniku!
Karena karunia cinta itulah, maka tak pernah dapat "kutolak", ketika cinta itu hadir bersikukuh.
Tetapi juga tak dapat "kuterima", kalau cinta menghiba, membabi buta.
Ku harap kau bisa memahami aku, karena ada batas rindu "Kalbuku" untukmu
Hingga ku biarkan...,
Cinta itu, menjadi liar
Cinta itu, jadi menggoda
Cinta itu, berusaha menyapa
Cinta itu, mulai bertanya
Cinta itu, bisa bercanda
Cinta itu, mampu tertawa
Cinta itu, begitu mempesona
Cinta itu, menjerat kita dalam belenggu asmara
Bahkan, akhirnya... Cinta itu melukaiku "mungkin juga kamu?"
Apakah aku jahat?!.., pertanyaan yang tak bisa begitu saja terjawab
Wahai hatiku?, Nuraniku?
Jika aku boleh berterus terang, aku terbakar, aku terpanggang
Dan...,
Kini, sedang kudinginkan dengan laut airmataku, yang juga belum usai.
Kuharap kau mengerti, sekaligus memahamiku
Masihkah kau anggap aku jahat?
Sejujurnya ...Akulah yang tersiksa, karena cintamu tak mampu berlabuh, melepuh
Mimpi kita memang sama kurasakan
Cinta, memang harus bernorma
Cinta, memang harus bermoral
Cinta, memang harus bermartabat
Cinta, memang harus bersahaja
Cinta, memang harus berbagi
Cinta, memang harus memberi
Cinta, memang harus mengasihi
Cinta, memang harus tulus
Cinta, akan lebih berarti, kalau kita semakin jadi baik
Tetapi,
Cinta, juga harus mampu berkorban
Cinta, tidak mutlak beraroma birahi
Kusembah dan agungkan cinta, karena itu rakhmat Illahi
Kuhormati cinta, karena itu naluri
Kujaga cinta, karena itu semestinya yang harus kulakukan
Walau akhirnya Cinta itu menyakitiku? "Ku tak peduli"
Mungkin "Tidak!" untukmu
Wahai hatiku, nuraniku
Aku tak pernah lelah, mendampingimu
Jika kau sangsi?!
Datanglah padaku...
Karna, kau tahu, dimana adaku.
Created by : Thipluks Adinegoro
Permata biru, 03 Mei 2010 "Dini hari"
Aku disampingmu, tak menyerah pada waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar