Senin, 11 Oktober 2010

TERGURAT "Sajak Hati Seorang Ibu"




TERGURAT "Sajak Hati Seorang Ibu"
Created by: Thipluks Adinegoro


Nak...., suaranya hampir tak terdengar, lanjutnya...
Malam mulai limbung berjalan menuju fajar
pernak-pernik gelapun mengiringinya
desir angin mulai dingin menyentuh permukaan
tetapi ibu justru merasa gerah, tak seperti orang lainnya
kau lihat nak, ayah begitu lelap dalam tengkurap tidurnya" sambil di elusnya bundar perutnya
mungkin lelah Nak.., karena seharian Ia telah berjuang mencari nafkah, merenda masa depan yang bakal kita hadapi
kuharap
semoga engkau ... juga kekar seperti Ia
semoga engkau ... juga baik budi dan tutur kata, seperti Ia
semoga engkau ... juga paling tidak sama dengan Ia, karena Ia ayahmu...Nak..

Andai Ibu harus memilih diantara dua pilihan, Anakku?
Memilih menjadi perempuan tercantik, tapi tidak memilikimu..?
Atau menjadi perempuan gemuk jelek, tapi “mengandungmu” dan kau hadir temani kita kelak

maka..

ibu akan memilih mengandungmu nak...
karena...
mengandungmu, adalah anugerah yang tak bisa dibayar dengan kebaikan seumur hidup ibu
mengandungmu, adalah anugerah sekaligus keajaiban yang di impikan semua perempuan
dengan mengandungmu kita bisa yakini kebesaran Alloh “Sang Khalik”
sembilan bulan bahkan mungkin lebih, akan ibu jalani
dengan “mengandungmu” bukanlah sebuah beban berat
kan ku ajak engkau ikut serta, kemanapun ibu pergi
berjalan dibawah terik mentari, bahkan tidur di kaki langitpun, ibu tak peduli ...
Jika kemudian hari menjadi sepi, maka ibu akan nyanyikan lagu kesayangan Ibu
itupun kalau engkau berkenan, dan tidak terganggu

Ibu bisa rasakan betapa engkau riang, saat Ibu berdendang
Karena detak jantung ibu tenang menggenggam bahagia
lalu....
kau tendang diding-dinding rahim ibu, ketika engkau marah dalam perut Ibu
mungkin karena kau turut kesal saat Ibu merasa kecewa, atau saat berduka ...

Anakku…
ibu harus berjuang "dalam jihad" melahirkanmu..
karena itu keputusan Ibu yang tak diganggu oleh siapapun, termasuk ayahmu
Ibu memilih berjuang melahirkanmu, tidak dengan cara apapun
kecuali melahirkanmu atas jalan yang sudah di tetapkan Illahi

menunggu saat-saat seperti itu
adalah bagai siaga melakukan formasi baris berbanjar dalam antrian panjang menggapai pintu surga

dan
saat tangismu hadir membelah keheningan, memecah doa pengharapan kita
semua pasti akan mengucapkan selamat!
ke padamu
ke padaku
ke pada ayahmu
ya, pada kita...
dan keluarga besar kita "karena dinasti baru, hadir, terlahir"
merah bersimbah..

hati ibupun
pasti bungah “tak lagi jengah”
itulah, saat yang paling membahagiakan
tak ter ukur dengan apapun
sirnalah segala sakit
sirnalah segala derita
sirnalah segala penantian
sirnalah segala kesangsian

bersendadunglah seluruh jagad menyambutmu anakku..
satu rasa yang dapat ibu rasakan “bahagia” setelahnya
lalu...
kudengarkan ayahmu mengumandangkan lantunan Azan
dan kalimat sahadat kebesaran Alloh SWT
serta penetatapan hati “tentang junjungan kita Rosululloh”

lewat telinga mungilmu, duhai anakku …
sumpah jihadku tergurat lirih, tapi mengiang telungkupi jagad
"Malaikat dan Bidadari"
mengantarkanmu keharibaanku
duhai anakku...



Created by : Thipluks Adinegoro
Gresik, dini hari, 14 Juli 2010

Hormat saya buat semua IBU...



Tidak ada komentar:

albaso.blogspot.com

Sedikit berbagi dan bercekerama, tidak ada maksud mendiskreditkan siapapun. Dengan tulus saya mohon maaf, jika ada kalimat yang dapat menyinggung pembaca.

Hormat saya
albaso

INDONESIA JAYA

INDONESIA JAYA
Indonesian Flag