Senin, 01 September 2008

Tahukah Anda, Otak Kiri dan Otak Kanan Kita ?


Tahukah Anda, Otak Kiri dan Otak Kanan Kita ?
oleh : Thipluks adinegoro


Banyak orang tidak memahami cara kerja jaringan sel dan saraf yang paling utama manusia dalam begerak, bekerja, berkreasi dan sebagainya. Ini semua sangat erat hubungannya dengan cara sel-sel jaringan saraf otak yang kita pergunakan untuk kegiatan sehar-hari. Efektifitas dan efesiensi gerak tubuh kita sangat dipengaruhi oleh otak, dimana otak sendiri menurut para ahli terbagi dalam dua ; biasa menyebutnya dengan otak kiri dan otak kanan, masing-masing bagian dari otak ini mempunyai fungsi yang berbeda. Bagaimana itu bisa terjadi ?, Tentu adalah karena kekuasaan dari Allah SWT, yang maha dari segala. Sehingga bagaimanapun manusia berusaha mencoba berkreasi menduplikasi otak, dalam bentuk program, robotisasi dsb., tentu tidak bakal bisa menyamai kerja otak kita yang sesungguhnya.

Otak sebenarnya terdiri dari berbagai sel-sel syaraf, dan secara fisik organ ini berbentuk gumpalan, yang cenderung berwarna kelabu. Keberadaannya di lapisan setelah tempurung kepala kita.

Dalam gumpalan ini mengalir milyaran arus listrik, yang gunanya menyampaikan informasi, memberikan perintah ke seluruh tubuh, bentuknya bisa berupa gerak, rasa, dsb., Arus listrik inilah yang membuat kita bisa bergerak, melihat, merasa dsb, sehingga ketika kita melihat huruf demi huruf, maka kita kemudian akan mampu merangkainya menjadi sebuah kata yang bermakna bagi kita dan seterusnya. Otak inilah yang kemudian mengendalikan berbagai perilaku kita sehari-hari dalam berakftifitas, baik aktifitas yang pasif (seperti tidur, dsb.), serta aktifitas yang aktif (seperti bekerja, berpikir, dsb.)

Meskipun otak merupakan himpunan beberapa sel, otak hanya bekerja dengan sel-sel saraf. Sistem saraf inilah menyampaikan informasi ke otak untuk diolah, ditafsirkan, kemudian dikembalikan lagi menjadi perintah untuk berperilaku; ketika Anda menemukan sesuatu, maka otak berusaha mencocokkannya dengan ingatan-ingatan yang dulu pernah terekam dalam penyimpanan otak, dan apabila hal itu lama kita temukan maka dahi Kita pun kemudian akan berkrenyit.

Penelitian otak terus dilakukan selama manusia ada, tak kurang dari lebih 100 tahun, para peneliti menyepakati kalau kemudian memetakan bagian-bagian otak yang menjadi pusat perilaku.
Informasi yang masuk akan diolah di bagian yang berbeda.

Secara umum otak kita terbagi menjadi ; otak besar (serebrum), otak kecil (serebellum) dan batang otak. Otak besar terbagi lagi menjadi dua bagian (hemisfer) kiri dan kanan. Bagian kiri dan kanan memiliki fungsi yang berbeda.

Secara rinci, keduanya terdiri dalam bagian-bagian yang disebut lobus yang sama yaitu bagian depan (lobus frontal), samping (lobus temporal), tengah (lobus parietal), belakang (lobus oksipital).

Selain dibagi berdasarkan lobus, oleh para ahli, fungsi otak dibagi menjadi otak besar bagian kiri dan otak besar bagian kanan.
Bagian kiri berfungsi sebagai pusat bahasa, dalam arti bekerja untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengertian bahasa verbal, dan pusat berpikir, pusat baca tulis, serta matematika (diatur di pusat baca tulis itu juga). Ia lebih berperan dalam cara berpikir orang yang matematis, cara bicara yang bagus, teratur, dan rapi, misalnya jika sedang berpidato, analitis, rasional, kritis misalnya dalam hal pendapat, dan berdasarkan logika.

Otak sebelah kanan, secara struktural sama dengan otak kiri, tetapi ada perbedaan fungsi. Diotak kanan ini pusat bahasa, berhitung, dan percakapan tidak. Maka, otak kanan untuk bahasa nonverbal contohnya bahasa body language, bahasa gerak gerik tubuh, bahasa yang dipahami tidak melalui pendengaran, ucapan atau tulisan, melainkan melalui gerak-gerik, dan penglihatan isyarat, baik ucapan atau tulisan.

Otak kanan juga lebih banyak berfungsi untuk kemampuan memahami dan menikmati melodi, musik, imajinasi, kreativitas, intuisi dan insting, dan fantasi, termasuk di dalamnya memahami hal-hal yang berbau mistis.

Bakat olah raga seperti atletik, senam, renang, menunjukkan otak motorik kiri yang bekerja bagus. Hal ini mungkin terjadi oleh pengaruh faktor genetik, yaitu untuk otot-otot motorik tertentu ia lebih terampil. Selain itu juga dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan sejak kecil. Maksudnya, ia sudah sering melatih menggunakan otot-ototnya sejak kecil, otak yang mengatur gerakan ototnya itu juga ikut berkembang.

Namun perlu dipahami bahwa dalam otak, semua lobus ini bekerja berkaitan. Masing-masing mempunyai fungsi yang khusus, tapi itu semua harus dijalankan bersama-sama dengan yang lain. Kedua bagian otak itu memang berbeda fungsinya tapi sehari-hari mestinya bekerja sama dengan serasi dan integratif. Bayangkan, jika hanya otak sebelah kiri saja yang bekerja, maka tidak akan ada warna kehidupan dari orang tersebut, monoton.

Sebaliknya, jika hanya otak sebelah kanan saja yang bekerja, maka orang itu akan hidup tidak teratur, dan hanya mengikuti fantasinya dan cara berpikirnya tidak logis. Untuk dapat bekerja sama serasi, integratif, harmonis, dan seimbang antara otak sebelah kiri dan kanan terdapat korpus kolosum. Bagian inilah menghubungkan kedua bagian otak itu. Jika kerjanya serasi, maka orang tersebut bisa menggunakan kedua bagian otaknya secara seimbang. Barangkali contoh orang yang menggunakan kerja otak yang seimbang adalah, Albert Einstein. Ia memiliki imajinasi bagus yang diimbangi dengan logika yang bagus pula.

Bagaimana dengan Anda, apakah tingkah laku Anda selalu menggunakan keduanya, atau kecenderungannya hanya menggunakan salah satunya saja?.
Jika Anda menggunakan keduanya secara benar, maka Anda adalah orang yang cerdas dan mempunyai hati nurani. Selamat!!

Maka jangan heran jika Anda menyuruh orang dengan tidak menggunakan keduanya, maka Anda bisa saja disebut ”Dasar tidak pakai Otak, Ngomong sih gampang dsb., ...........”
Anda jangan marah, barangkali memang benar Anda hanya menggunkan sebagian dari otak yang ada di tempurung kepala Anda.


Disarikan dari berbagai sumber
Thipluks adinegoro

September 2008


Tidak ada komentar:

albaso.blogspot.com

Sedikit berbagi dan bercekerama, tidak ada maksud mendiskreditkan siapapun. Dengan tulus saya mohon maaf, jika ada kalimat yang dapat menyinggung pembaca.

Hormat saya
albaso

INDONESIA JAYA

INDONESIA JAYA
Indonesian Flag