oleh : thipluks Adinegoro
Memasuki bulan Ramadhan 1429 Hijriah, umat Islam seluruh Dunia menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Bulan yang penuh rahmat, hidayah dan barokah ini tentu disambut gembira, terutama Kaum Muslim, Namun demikian waktunya memang tidak bersamaan. Di Indoneisa pelaksanaan ibadah puasa/Shaum ini tidak bersamaan, ini semua tergantung perhitungan-perhitungan yang tidak semua orang bisa memahaminya, ada yang sudah memulainya dua hari sebelumnya tetapi ada juga yang memulainya hari ini, dan seterusnya ...., kenapa ada perbedaan? kapan memulai, dimana, dll,. saya pikir itulah hidayahnya kaum Muslim, namun jika dilihat mengapa berpuasa? tentu jawabnya bagaimana dan dari sisi mana kita memandangnya. Berpuasa memang bukan hanya monopoli Kaum Muslim, di agama lainpun ibadah ini juga dilaksanakan, terlepas dari itu semua, inti dari berpuasa adalah agar kita semua yang melaksanakannya belajar melakukan proses pengendalian diri, tidak melakukan hal-hal yang dilatrng oleh agama. pentingnya puasa bagi kita (sebagai orang tua) kepada anak kita adalah untuk memberikan gambaran bagaimana membiasakan/mendidik anak melakukan introspeksi diri, Diantaranya adalah, Mensyukuri karunia Allah Swt, atas semua karunia yang telah Allah Swt berikan kepada kita, Mendidik anak bagaimana memahami rasa lapar yang kebanyak orang miskin terima, dll. Maka tak ada salahnya kalau sejak dini si kecil kita latih berpuasa menahan rasa haus dan lapar serta mengendalikan emosi.
Namun demikian perlu dilakukan hal-hal yang perlu menjadi perhatian jika kita akan menyuruh si kecil berpuasa.
- Mengenalkan/memberikan pemahaman bulan Ramadhan secara benar, meskipun si kecil buah hati kita belum ikut berpuasa.
- Jika kemudian pada saat usia buah hati kita sudah dianggap cukup untuk melakukan puasa, ajak untuk ikut berpuasa tentu dengan keterbatasan, dalam artian ajak berpuasa sesuai dengan kemampuannya dan perlahan kita ajak Ia melakukan puasa penuh, jadi perlu proses bertahap.
- Berilah pengertian dengan berpuasa, paling tidak melatih anak bisa memahami bagaimana proses mengendalikan dirinya sendiri secara psikis maupun biologis.
- Melatih anak bersabar, belajar menahan lapar, haus, emosi dll.
- Meski puasa adalah perbuatan yang baik, namun dalam mengajak anak berpuasa jangan sampai dilakukan secara paksa.
- Lakukan syarat berpuasa yang benar, dengan mengajak anak kita ikut makan sahur seperti layaknya orang dewasa, walaupun Ia nantinya hanya berpuasa sampai pukul 10.00 siang
- Esok harinya kita ajak kembali makan sahur, namun ajak Ia melakukan puasa yang lebih lama dibanding hari sebelumnya, begitu seterusnya.
- Hingga pada akhirnya buah hati kita bisa melakukan ibadah puasa sesuai dengan kewajibannya.
- Orangtua harus memberikan pemahaman tentang pentingnya berpuasa yang sejak dini, karena puasa hakekatnya adalah ‘menahan’ berbagai nafsu.
- Tujuan berpuasa bagi anak kita adalah melatih anak berpuasa agar pada diri anak tumbuh kecintaan terhadap ibadah puasa ini.
- keteladanan orang tua, kesederhanaan, kepedulian serta meredam hawa nafsu, termasuk menahan amarah dan emosi.
- Berikan reward (penghargaan) pada anak untuk bersemangat dan tetap bertahan dengan puasa yang dijalankannya.
- Jika sang buah hati kita belum berpengalaman puasa, dan Ia merengek mohon berbuka, padahal waktunya belum seharusnya, izinkanlah saja, tentu setelah itu, berilah pengertian agar di kemudian hari puasanya mampu ditingkatkan lagi.
- Jangan lupa, Menyimpan makanan yang mudah terlihat juga sering kali menjadi biang keladi, kita melakukan Puasa, maka sebaiknya singkirkan makanan dan minuman dari pandangan.
- Jika si kecil memang belum saatnya berpuasa, maka beri pengertian agar tak makan/minum di depan kakaknya yang sedang berpuasa.
- Beri pengertian dengan tidak mekan di depan orang yang sedang berpuasa adalah merupakan sikap menghargai orang yang sedang puasa, dan merupakan perbuatan baik yang mendapat pahala.
Namun bukan hanya itu saja sebenarnya Inti kita Ber PUASA, lalu ......... ?
thipluks adinegoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar