SAJAK NALURI BUAT HATI
Created by : Thipluks Adinegoro
Aku, tak pernah ingin bersembunyi darimu
Karena putikpun, kan mekar disela kuncup bunga
Kecuali jika kau inginkan ku tak di situ
Ku tak pernah ingin berlari dan terbang jauh darimu
Karena kumbangpun menghirup wangi harummu
Kecuali jika kau inginkan, ku tak ada dikelopakmu
Ku tak pernah ingin berlalu terlalu jauh darimu, agar bisa menjagamu
Karena kumbang nakal, bisa saja merusak indahmu
Kecuali jika kau tak ingin aku menginjak bayangmu
Itulah naluri "ego"ku
Kini aku masih ada, walau tertinggal waktu
Tak bergeming
Entah sampai kapan, aku disini
Menanti pengadilanmu, tuk tiga ketukan di meja hatimu, aku siap
Walau mungkin hanya sebait atau sepatah ayat di pasal terberat
Harus ku terima
Jikalaupun!
Semua harus ku tanggalkan Itu karena tuk bahagiamu
Dan ku kan melangkah pergi
Membawa doa tiap hariku untukmu
Menyepi…. dihujani embun dan tetes naluri
Walau senandung dan denting dawai kian sepi, harus mulai ku telanjangi
Bagai ranting yang retas satu demi satu, berjatuhan
Biarlah...
Setiap hari, ku berbagi pada nadi diri
Berkompromi dengan hati
Mudah-mudahan lusa kupunya waktu mengobati diri
Merasakan detak cintamu adalah anugrah "dari yang kuasa"
Mengenangmu, gelisah rindu makin terpaku
Hinga tiba di batas waktu
Aku tak pernah mengenalmu
Tapi setidaknya bisa kurasa gelegak rindu dendamu
Pada naluri yang tertinggal, hingga ke ujung relung jiwaku
Aku kan tetap ber doa untukmu
Jazzy “Nangor” 20 April 2010
Created by : Thipluks Adinegoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar