Sajak Daun Bambu
Created by : Slamet A. Wijaya
Publish by : Thipluks Adinegoro
daun bambu menjuntai ke tanah
semilir angin mencanda gundah
menanti jiwa tanpa arah
mengejar asmara patah
jangan relakan kau terjajah
tangkal itu wabah
terlena berakhir sampah
daun bambu perimbun kalbu
jangan melangkah abu-abu
orang banyak ragu
karena akal bulusmu
sumpah serapah membenammu
jangan bilang madu
kalau itu enau para hati menggerutu
atas polah semaumu
pantas kau berhadiah batu
daun bambu berwarna ungu
pertanda jiwa kelu
ditinggal sang ayu
mengejar ilmu demi esok tak kelabu
daun bambu pekaranganku
tak rimbun dan seangker masa lalu
tempat bersarang para hantu
bermain dadu
kala senja berlalu
malam berlabuh
rembulan malu-malu
mencumbu mega biru
duduk termangu
menanti janji palsu
di malam minggu
si dia tlah berlalu
menggandeng yang baru
kau pun berseru
dasar asu
daun bambu di atas sumur
batang lapuk tumbuh jamur
jiwa lusuh tergerus umur
menangisi istri tak kunjung subur
siapa tak saling jujur
persahabatan terancam hancur
dia kabur kau tercebur
daun bambu..... cukup dulu
unek-unekku
untukmu
Jt Pdg 020906
Slamet A Wijaya
05 Agustus 2009 jam 11:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar