Rabu, 09 Desember 2009

Sajak Daun Bambu

Sajak Daun Bambu
Created by : Slamet A. Wijaya
Publish by : Thipluks Adinegoro

daun bambu menjuntai ke tanah
semilir angin mencanda gundah
menanti jiwa tanpa arah
mengejar asmara patah
jangan relakan kau terjajah
tangkal itu wabah
terlena berakhir sampah

daun bambu perimbun kalbu
jangan melangkah abu-abu
orang banyak ragu
karena akal bulusmu
sumpah serapah membenammu

jangan bilang madu
kalau itu enau para hati menggerutu
atas polah semaumu
pantas kau berhadiah batu

daun bambu berwarna ungu
pertanda jiwa kelu
ditinggal sang ayu
mengejar ilmu demi esok tak kelabu

daun bambu pekaranganku
tak rimbun dan seangker masa lalu
tempat bersarang para hantu
bermain dadu

kala senja berlalu
malam berlabuh
rembulan malu-malu
mencumbu mega biru

duduk termangu
menanti janji palsu
di malam minggu
si dia tlah berlalu
menggandeng yang baru
kau pun berseru
dasar asu

daun bambu di atas sumur
batang lapuk tumbuh jamur
jiwa lusuh tergerus umur
menangisi istri tak kunjung subur
siapa tak saling jujur
persahabatan terancam hancur
dia kabur kau tercebur
daun bambu..... cukup dulu
unek-unekku
untukmu


Jt Pdg 020906
Slamet A Wijaya
05 Agustus 2009 jam 11:49

Tidak ada komentar:

albaso.blogspot.com

Sedikit berbagi dan bercekerama, tidak ada maksud mendiskreditkan siapapun. Dengan tulus saya mohon maaf, jika ada kalimat yang dapat menyinggung pembaca.

Hormat saya
albaso

INDONESIA JAYA

INDONESIA JAYA
Indonesian Flag