Banjir, Banjir.... Banjir, Banjir...., orang-orang berlarian dikejar air yang tiba-tiba muntah, tsunami di bandung ? pikirku, masak di kota bandung ada tsunami,air dari mana? kataku, eh ternyata hanya sekian menit saja air menggusur bebatuan yang besar-besar (kalau ditimbang mungkin batu yang terkena mobilku yang Tua sekitar 45 kg beratnya), untungnya batu itu hanya mengenai ban belakang mobilku. wah ngeri juga tapi..., pikiranku terbayang ketika aku berada di Nanggroe Aceh Darussalam. Beberapa tahun lalu. Sungguh ini musibah, atau bencana, karena perumahan tetangga membangun tidak diawali dengan saluran air yang benar. ujung-ujungnya perumahankulah yang tergenang Air, karena luapan air merambat kesaluran yang seharusnya hanya disitu saja. Debit air yang seharusnya sudah terukur benar akhirnya meningkat, karena limpahan perumahan tetangga. Sungguh kepada siapa harus meminta ganti peralatan elektroniku yang dengan susah payah telah aku kumpulkan dengan sedikit demi sedikit menabung, untuk mendapatkannya ? Sumpah serapah seharusnya aku ucapkan, tapi kemana ? Saya hanya berdo'a semoga Allh SWT akan memberikan jalan untuk menggantinya. Entah dari mana?. tetapi aku percaya hal itu. Bagaimana pemerintah begitu saja membiarkan daerah resapan air menjadi bangunan perumahan di gunung manglayang? Sebuah ironi yang membungkam asa masyarakat kecil. Kemana aku harus mengadu. Tok tok tok. tiba-tiba pintu rumahku diketuk seseorang aparat desa. "Permisi, Pak ada sumbangan dari desa" kata beliau seorang aparat yang sudah berumur mengulurkan tas keresek kecil hitam. "Terimakasih, kataku sambil tertegun". belum sempat aku tanya, dianya langsung pergi begitu saja. tanpa pamit, lalu pergi ke rumah sebelah. Dengan penuh rasa penasaran aku buka keresek tadi yang diikat kuat. Saking gak sabar aku sobek saja dengan keras. agar keresek terbuka. Bret...! eh dua bungkus mie instant ? Kupikir amplop berisi uang pengganti ..... Sungguh ..........., tak bisa lagi aku mengucapkan kata-kata yang pantas. Ku ambil tikar yang telah kupinjam ke tetangga sebelah. Kurebahkan badan melepas asa ...... ku do'akan aparat desa dapat rizky yang berlimpah dan kemudian aku terlelap. thipluks@yahoo.com |
Selasa, 30 Desember 2008
Banjir, Banjir....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
albaso.blogspot.com
Sedikit berbagi dan bercekerama, tidak ada maksud mendiskreditkan siapapun. Dengan tulus saya mohon maaf, jika ada kalimat yang dapat menyinggung pembaca.
Hormat saya
albaso
Hormat saya
albaso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar