Jumat, 31 Oktober 2008

MENGUPAS film LASKAR PELANGI

MENGUPAS film LASKAR PELANGI
by : Thipluks Adinegoro

Sebuah garapan film yang apik menurut saya, dan patut untuk menjadi tontonan dalam membangkitkan rasa idealisme pribadi, kejujuran dan lainnya, film ini memang mempunyai perbedaan yang kuat jika dibandingkan dengan novelnya, ini memang kita sadari karena masing-masing medianya berbeda (secara awam, Novel lebih pada kemampuan mengeja rangkaian kalimat dan seringkali suasana hati yang bekerja, akan tetapi bila kita melihat filmnya, ada mata, hati, pikiran dan itu bisa memunculkan berbagai suasana hati). Jika dalam novelnya kita lebih terpaku pada penggunaan indra kita yang terfokus pada otak dan perasaan serta persepsi/penafisan suasana hati, sedangkan kalau di film jelas penggunaan Indra penglihatan, pendengaran dan perasaan serta komposisi sajian musik pendukungnya akan cukup mempengaruhi kenikmatan para penontonnya, kekuatan para tokoh yang tampilpun akan lebih menghidupkan tonton dengan enak. Ada yang bilang lebih enak baca novelnya, ada juga yang bilang mending nonton filmnya. Up to you Prend. Garapan Film dengan team yang bagus, tapi jangan lupa tetap ada sisi kekurangannya "Manusia".

Dikisahkan hari pertama saat akan dilakukan pembukaan kelas baru SD Muhammadyah Gantong situasi menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa ini "Muslimah dan Pak Harfan" yang mempertahankan sekolah agar tidak dibubarkan, bagaimana tidak tegang jika sampai pada hari itu dan pada batas waktu yang telah ditetapkan oleh yayasan jumlah murid tidak terpenuhi dengan sepuluh murid, maka tamatlah riwayat sekolah itu.

Andai saja film ini tidak didukung oleh promosi yang kuat, para bintang yang sekaliber mereka dengan teamnya, bukan tidak mungkin film ini hanya akan menjadi bahan cercaan para penggemar tontonan layar lebar, apa lagi yang sudah membaca novel spektakulernya. Namun demikian para pemain lokal (baru), saya rasa patut kita acungi jempol kehebatan beraktingnya. Puas memang kalau melihat film ini, mengingat film negeri sendiri saat ini, seringkali hanya jalan ceritanya mudah ditebak seperti pada film jenis lainnya yang bertema ringan, horor, percintaan dan lainnya. Para bintang yang menokohkan memang mempunyai pendalaman karakter yang begitu kuat, sehingga keterlibatannya benar-banr menghidupkan film diantaranya : Cut Mini Theo sebagai Muslimah, Ikranegara sebagai Pak Harfan, Dua tokoh sentral ini memang mempunyai kekuatan akting yang tidak diragukan , dibantu oleh 9 (sembilan) bintang yang menjadi murid yang menunggu detik-detik akhir sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong ini. Ketegangan penonton hanyut pada bahkan menimbulkan suasana haru. Menurut saya tata musik yang pas.
Ketika matahari makin tegak tiba-tiba seorang bocah (Harun) yang secara fisik terlihat terbelakang, berlarian dikejar oleh seseorang perempuan memanggil-manggil nama Harun, disambut teriakan senang para murid dan kedua Guru.
Hari itu, Harun adalah seorang murid istimewa yang menyelamatkan sekolahan sehingga tidak di tutup oleh yayasan. Lengkaplah 10 murid terdaftar, dan sekolah terus dilanjutkan.
Inilah 10 murid yang diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah.

Pada tahun ke-lima bersama, Bu Mus dan Pak Harfan inilah ke-10 murid ini kemudian mampu menciptakan prestasi yang membanggakan sekolahnya, walau dengan keunikan dan keistimewaan tersendiri, mempertahankan kesatuan diantara 10 murid dengan berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfanny), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Verrys Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai "Pak Harfan". Mereka terus bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini berkisah tentang sedikit sisi kehidupan kalangan pinggiran pantai, dengan dibumbui isah haru tentang perjuangan hidup, menggapai mimpi, keindahan, persahabatan untuk menyelamatkan hidup manusia.

Latar belakang sebagian sisi Belitong memang sebuah pulau nan indah, yang dulu pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia. Duh jadi kangen sama Pulau ini. Tapi jangan lupa masih banyak pulau lainnya yang menyimpan Jamrud di negeri kita ini. Selamat !! Hidup Indonesia.

Sudahkah Anda Nonton?!, Rugi kalau gak nonton, kecuali Anda Gak punya duit.
he he he ...........


Thipluks



bad mood

Tidak ada komentar:

albaso.blogspot.com

Sedikit berbagi dan bercekerama, tidak ada maksud mendiskreditkan siapapun. Dengan tulus saya mohon maaf, jika ada kalimat yang dapat menyinggung pembaca.

Hormat saya
albaso

INDONESIA JAYA

INDONESIA JAYA
Indonesian Flag